Sunday, June 08, 2008

ATAS RASA INI .....

Pernah aku terbaca di dalam sebuah buku, di zaman akhir ini, segala kejahatan manusia itu akan diterima, fitnah bermaharajalela, yang terang kejahilannya diagungkan, hmm sedihnya dalam hati ini. Yang aku baca kini jadi nyata.

Ntah bagaimana mahu aku bercerita, sesungguhnya blog ini menjadi teman yang paling setia, biar tidak berbicara,membisu seribu bahasa tapi dia senantiasa ada. Sumthing happened tadi, buatkan hati aku terasa kecil. Pendirian hidup ini penting sebenarnya untuk kita melangkah. Tanpanya, kita terumbang ambing – mewarisi bisikan syaitan. Jauh aku bermaksud memohon sesuatu yang buruk terjadi tapi aku sekadar bersuara atas pengalaman yang aku tempuhi, agar dia lebih dewasa dan memahami, agar ada pengajaran yang dapat diperolehi. Tapi aku kecewa.

Saat ini aku bagai terbuang. Seorang. Sepertimana selazimnya, benar kata Ikmal, aku akan senantiasa sunyi. Mereka akan terus dalam kehidupan mereka seolah tiada apa yang pernah terjadi tapi aku tak punya apa. Terlalu berdosakah aku? Hina sangatkah aku? Hinggakan begini aku disisihkan, kejinya diri aku rasa saat ini.

Seribu pembohongan, penipuan, fitnah – semuanya selesai dengan perkataan maaf. Sedangkan satu persatu telah diatur agar segala hukuman kesalahan ini menjadi milik orang lain. Aku yang terherat ke lembah ini, ditunjuk tunjuk dosa yang perlu aku tanggung, beratnya Ya Allah untuk aku terima.

Hari ini aku tak akan lupa, air mata yang jatuh lagi ini berasal dari kebahagiaan mereka, berpunca dari sikap mereka, hmm mereka yang pentingkan diri, yang mahu menoktahkan segala kesulitan tapi pernahkah melihat aku di sini yang menerima segala beban ini? Sedihnya dalam hati aku tak tertanggung rasanya. Diri mcm bangkai yang tak ada guna.

Aku sedih sangat, aku tak tahu nak berlakon meraih simpati, yang mampu mengundang rasa kasihan orang. Yang aku tahu adalah menjadi diriku sendiri. Hari ini sekali lagi aku menggalas beban yang ditinggalkan, milik bersama tapi aku yang menanggungnya. Lemahnya aku rasa saat ini.

Di akhir cerita ini, akulah yang paling jahat…..sedangkan mereka seperti biasa.

Ya Allah, aku merayu, lihatlah air mata aku ini, aku yakini Engkau Lebih Mengetahui, pujuklah hati aku jangan sampai aku lumpuh lagi. Aku terima segala ujian ini dengan redha. Ya Tuhanku, beratnya aku rasa bilamana perasaan ini bagai tak dipeduli oleh sesiapa. Aku mohon padaMu Ya Allah, andai ada anugerah ketenangan untuk diriku dengan syarat aku harus bersendiri, kurniakanlah. Aku lebih redha bersendirian dengan keagungan ketenanganMu dari dikelilingi seribu teman yang tak pernah melihat apa yang aku rasa di jiwaku. Saat ini aku tak punya siapa yang mampu aku percaya…..

Setelah kupahami aku bukan yang terbaik
Yang ada di hatimu
Tak dapat kusangsikan
Ternyata dirinyalah yang mengerti kamu
Bukanlah diriku ..

Kini maafkanlah aku
Bila aku menjadi bisu kepada dirimu
Bukan santunku terbungkam
Hanya hatiku berbatas 'tuk mengerti kamu
Maafkanlah aku..

Walau ku masih mencintaimu
Ku harus meninggalkanmu
Ku harus melupakanmu
Meski hatiku menyayangimu
Nurani membutuhkanmu
Ku harus merelakanmu

Dan hanyalah dirimu
Yang mampu memahamiku
Yang dapat mengerti aku

Ternyata dirinyalah
Yang sanggup menyanjungmu
Yang ramah menyentuhmu
Bukanlah diriku..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home